“Dari hipotesis-hipotesis yang ada, harusnya Atlantis tuh beneran ada, tapi kenapa masih ga yakin ya?
Dari semua tempat-tempat mistis di dunia, Kota Hilang Atlantis merupakan salah satu legenda yang paling popular, direferensikan di berbagai macam media, seperti lagu populer, video game, acara TV, komik, dan film. Legenda itu bersumber dari tulisan Plato, seorang filsuf asal Yunani dalam bukunya yang diterbitkan lebih dari 2.300 tahun lalu. Beliau Dalam perang itu bangsa Atlantis dikalahkan oleh orang-orang Athena yang dibantu para dewa. Setelah itu, dalam satu hari terjadi berbagai macam bencana alam yang berakhir dengan tenggelamnya Atlantis. Walaupun tidak ada bukti bahwa Atlantis benar-benar ada di dunia nyata, terdapat beberapa teori yang mendukung keberadaannya. Dari berbagai pendekatan, mulai dari geologi, arkeologi, kelautan, antropologi, hingga linguistik, pencarian ini telah melahirkan berbagai pendapat, mulai dari letak reruntuhan Atlantis kini, hingga penyebab tenggelamnya.
Di dialog Critias and Timaeus dalam bukunya, Plato menjelaskan bahwa Atlantis merupakan kota damai yang terletak di sebuah pulau di luar tiang-tiang Hercules. Dari sini, beliau memperkirakan bahwa Atlantis kemungkinan besar berada di antara benua Eropa dan Amerika, tepatnya di samudera Atlantik. Namun, karena keterangan lokasi dijelaskan secara ambigu, banyak pihak yang menyangkal. Setelah itu, Beberapa wilayah di dunia pun disebutkan berpotensi menjadi tempat tenggelamnya Atlantis, seperti Pulau Spartel di Selat Gibraltar, Bahama, hingga wilayah Bawean dan Sundaland di Indonesia.
Danny Hilman Natawidjaja, pakar geologi gempa bumi dan geotektonik di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, serta beberapa ilmuwan lain baik dari Indonesia maupun luar negeri memiliki teori bahwa Sundaland, wilayah biogeografis yang menghubungkan Pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatera berpotensi kuat menjadi tempat Atlantis berada. Hal tersebut didasarkan pada kesamaan deskripsi wilayah Atlantis menurut plato dengan kondisi geografis Sundaland ribuan tahun lalu, hingga temuan situs bersejarah Gunung Padang yang menurut hipotesis merupakan piramida tertua di dunia. Tentu pendapat tersebut mendapatkan banyak penolakan. Dr. Awang Satyana, seorang ahli geologi di SKK Migas menganggap bahwa kesimpulan tersebut masih kurang kuat. Kenaikan air laut secara perlahan-lahan pada peralihan Periode Glasial ke Holosen lah yang menjadi alasan Sundaland tenggelam, sehingga bertolak belakang dengan penjelasan Plato dalam bukunya dimana Atlantis tenggelam dalam satu hari. Keterangan bahwa tenggelamnya Atlantis dipengaruhi oleh letusan Gunung Krakatau yang sangat besar 11.600 tahun lalu juga salah, karena menurut penelitian berbasis geologi, tidak ada bukti letusan betul-betul terjadi.
Marc-Andre Gutscher, seorang ahli geologi dan geofisika dari European Institute for Marine Studies in Plouzané pernah melakukan penelitian dengan memanfaatkan gelombang suara untuk mengetahui topografi permukaan dari Pulau Spartel di Selat Gibraltar. Bukti geologi menyatakan bahwa di daerah itu pernah terjadi gempa dan tsunami berskala besar. Namun, hasil penelitian tersebut justru membawa berbagai interpretasi baru yang berhubungan dengan turunnya daratan akibat gempa terus-menerus dan longsor bawah laut.
Teori lainnya berkaitan dengan pemukiman Minoa Akrotiri yang berada di pulau Santorini. Pemukiman ini merupakan sebuah pemukiman berkembang yang musnah sekitar 1500 SM akibat erupsi vulkanik Santorini. Kekuatan erupsinya sangat kuat, sehingga ombak-ombak tsunami di laut Aegean mencapai daratan dan menghancurkan pemukiman Minoan di Crete bagian utara. Beberapa ahli pun mengatakan bahwa ada kemungkinan Atlantis adalah Akrotiri yang ditutupi oleh abu vulkanik Santorini. Ditambahnya lagi, para ahli arkeologi menyimpulkan bahwa bangsa Minoan merupakan pelaut hebat yang melakukan perdagangan dengan negara-negara mediteranian lain.
Gambar 1. Pemandangan Kaldera Santorini, salah satu tempat yang diduga sebagai letak Atlantis
Terdapat beberapa legenda lain dengan cerita tidak jauh beda dari legenda Atlantis, seperti cerita tentang pulau-pulau Solomon yang hanyut oleh ombak-ombak laut karena dikutuk oleh Roraimenu. Cerita ini terinspirasi oleh adanya aktivitas tektonika berupa gempa bumi dan longsor bawah laut. Ada juga cerita tentang Poompuhar yang menghilang karena adanya aktivitas erosi pesisir, dan munculnya kembali beberapa bagian kota tua Mahabalipuram dan sebuah kuil kuno setelah terjadinya Tsunami samudera Hindia pada tahun 2004.
Gambar 2. Poompuhar. Sebuah kota Pelabuhan yang tenggelam sekitar 1000 tahun yang lalu
Hingga saat ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kota Atlantis hanyalah sebuah legenda dengan berbagai macam misteri yang belum terjawab. Namun, keterkaitan mitos ini dengan berbagai aktivitas vulkanik, tektonika, dan struktural menyebabkan munculnya ketertarikan ahli terhadap mitos ini.
(Rakeen Pasya Pratama/Geocentric)
Sumber:
Marc-André Gutscher. Destruction of Atlantis by a great earthquake and tsunami? A geological analysis of the Spartel Bank hypothesis. Geology, Geological Society of America, 2005, 33 (8), pp.685-688. ⟨10.1130/G21597.1⟩. ⟨hal-00113835⟩
Bubnoff, A. Seafloor survey buoys Atlantis claim. Nature (2005).
https://www.santorini.com/santorinivolcano/atlantis.htm
https://www.thejakartapost.com/news/2013/05/28/ri-was-home-atlantis-says-geologist.html