Gempa 7.4 Magnitudo Melanda Jepang 

Gempa terjadi di Prefektur Fukushima dan Miyagi, Jepang pada Rabu (16/3) sebanyak dua kali dalam kurun waktu yang berdekatan. Kekuatan gempa mencapai 6.5 dan 7.4 magnitudo dalam skala Richter atau 5 dalam skala Shindo (skala pengukuran intensitas gempa dari Jepang) pada kedalaman 57 km dengan kecepatan melebihi 3.5 m/s. Gempa mulai terjadi pada pukul 23:36 waktu setempat dengan akumulasi waktu selama dua menit. Warga diperingatkan sembilan detik sebelum gempa tersebut melanda melalui sirene dan alarm yang terintegrasi pada alat komunikasi mereka. 

Gempa berpusat di sekitar daerah lepas pantai Prefektur Fukushima karena zona subduksi antara Lempeng Samudra Pasifik yang menunjam ke bawah Lempeng Okhotsk mengalami slip. Setelah gempa berlangsung, warga di sekitar pantai bagian timur laut Jepang sempat dihadapkan dengan status waspada karena ada potensi tsunami setinggi satu meter. Namun, setelah melakukan pemantauan terhadap ketinggian gelombang laut, peringatan tsunami pun dicabut.

Salah satu narasumber, seorang Marinir AS beralias Taiga (24) yang tinggal di Prefektur Aomori, 430 km dari Prefektur Fukushima berkata bahwa ia sedang beristirahat di kediamannya ketika gempa terjadi. “Saya bisa merasakan getaran yang cukup kuat di gempa pertama. Saya memantau kekuatan gempa di telepon genggam dan masih berpikir bahwa gempanya tidak terlalu buruk. Namun setelah itu, ternyata terjadi gempa kedua dengan kekuatan yang jauh lebih kuat dan durasi yang lebih lama”, ujar Taiga. 

Gempa menyebabkan seratus korban luka dan 4 korban jiwa, yaitu 2 orang akibat serangan jantung, 1 orang karena melompat dari ketinggian, dan 1 orang masih belum diketahui. Berbagai kerusakan pun timbul akibat gempa tersebut, seperti pemadaman listrik pada kurang lebih dua miliyar rumah, kerusakan minor pada bangunan terutama sekitar Miyagi dan Fukushima, hingga tergelincirnya satu kereta cepat dari rel. 

Ran Takeda, mahasiswa program pertukaran pelajar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran asal Akita, Jepang, memberi keterangan tentang kondisi beberapa area pascagempa kini. Melalui info yang ia dapatkan dari tayangan berita di saluran televisi Jepang, sebagian area di wilayah terdampak sempat mengalami keadaan mati listrik beberapa hari. Kerusakan juga terjadi di jalanan sekitar wilayah Fukushima dan Miyagi sehingga menyebabkan penutupan jalan. Perbaikan segera dilakukan secara masif oleh pemerintah sehingga hari ini jalan sudah kembali dibuka walau transportasi umum seperti kereta cepat masih dilarang beroperasi. Di sisi lain, masyarakat di wilayah terdampak sempat dihadapkan dengan kesulitan mendapatkan bahan pangan karena distribusi produk makanan ke supermarket dan toko-toko terganggu. Aktivitas sekolah tidak terkena dampak karena kini para siswa sedang menjalani libur musim semi. Menurut Ran, gempa kali ini sangat mirip dengan salah satu gempa terparah di Jepang yang terjadi pada 2011 di wilayah Tohoku, Pulau Honshu walau jangkauannya lebih sempit. Letak episentrum gempa nya pun relatif dekat.

Japan Tectonic Setting dan Episentrum Gempa di Honshu tahun 2011 (16/3). (Sumber: montessorimuddle.org)

Wilayah Jepang sendiri memang memiliki potensi gempa tinggi akibat sistem lempeng tektoniknya yang merupakan hasil interaksi antara Lempeng Eurasia, Amur, Okhotsk, Pasifik, dan Samudera Filipina. Beberapa gempa cukup besar yang tercatat diantaranya gempa pada Maret 2021 di Pulau Honshu, gempa pada bulan September 2018 di Hokkaido yang menewaskan 44 orang, gempa pada April 2016 di Oita yang menewaskan 50 orang, gempa pada Mei 2016 di Pulau Chichijima, dan masih banyak lagi dengan kekuatan yang berbeda-beda. Keadaan tersebut mendorong lahirnya berbagai upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat, seperti penanaman edukasi tentang mitigasi bencana secara masif sejak dini melalui pelatihan kebencanaan, pengembangan sistem peringatan bencana, hingga dibuatnya peraturan mengenai standar bangunan yang anti gempa. 

(Nasywan Izzudin Hanif/Geocentric)

Sumber:

Widiadari, A. (2021). Penanaman Edukasi Mitigasi Bencana pada Masyarakat Jepang. Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan, Volume 5 No 1 2021

https://www.bbc.com/news/world-asia-60770100

https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/at00r8udwu/executive

http://montessorimuddle.org/wp-content/uploads/2011/03/japan-plates.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *